Dari Lahan Bekas Pembuangan Sampah Menjadi Surga Wisata: Kisah Sukses Pantai Wisata Rembat

Media Buser Presisi

Media Buser Presisi
Ungkap Fakta Melalui Berita

Berita Terkini

Panen Raya Padi di Solo, Kolaborasi Petani Dan TNI Serta Pemerintah Daerah Jaga Ketahanan Pangan

Surakarta - Suasana hangat dan penuh semangat petani mewarnai sawah hijau di Wilayah RT.04/RW.12 Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari,...

Postingan Populer

Senin, 07 April 2025

Dari Lahan Bekas Pembuangan Sampah Menjadi Surga Wisata: Kisah Sukses Pantai Wisata Rembat

Indramayu - Pantai Wisata Rembat yang terletak di Desa Juntinyuat, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, telah menjadi pilihan utama bagi banyak pengunjung, terutama selama liburan Lebaran. Keindahan alamnya yang asri dan udara yang sejuk menjadikan pantai ini destinasi yang populer.

Pantai ini dibangun pada tahun 2017 dengan dana desa dan dukungan dari Pertamina Gas OWJA, memanfaatkan lahan bekas tempat pembuangan sampah. Kepala Desa Juntinyuat, Sunarto, menjelaskan bahwa proyek ini bertujuan untuk mengubah lahan terbengkalai menjadi tempat wisata yang kini sangat menarik bagi pengunjung.

Wahyu, Sekretaris Pengelola Pantai Wisata Rembat, menambahkan daya tarik lain pantai ini, yakni sumur buyut yang dipercaya memiliki khasiat penyembuhan berkat airnya yang dingin dan sejuk. Selain itu, fasilitas yang ada kini semakin lengkap, dengan tempat bermain anak-anak, warung makan, dan mushola yang nyaman.

Namun, meski pengunjung sempat menurun setelah liburan Lebaran, pantai ini tetap menjadi tujuan utama bagi masyarakat sekitar. Wahyu menyebutkan bahwa meskipun telah mengajukan izin usaha pariwisata, bantuan dari pemerintah masih terbatas. "Kami menerima bantuan administrasi dan fasilitas penunjang seperti tanaman mangrove untuk mencegah abrasi, tetapi dukungan lebih lanjut sangat dibutuhkan," ujarnya.



Pantai ini juga dikenal dengan keberadaan mangrove yang tidak hanya menambah daya tarik, tetapi juga berfungsi melindungi pantai dari abrasi. Pengelola pun memberikan edukasi tentang pentingnya pohon mangrove kepada pengunjung.

Selama liburan Lebaran, tiket masuk Pantai Wisata Rembat adalah Rp15.000 per motor, sedangkan di hari biasa tarifnya Rp10.000 per motor. Bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan roda empat, tersedia parkir di depan pantai dan dapat melanjutkan perjalanan menggunakan minicar atau kendaraan roda tiga dengan tarif Rp20.000 per rombongan.

Wahyu berharap, ke depan, kolaborasi antara pemerintah desa dan perusahaan dapat memperkuat pengembangan wisata ini, yang tidak hanya meningkatkan ekonomi lokal, tetapi juga melestarikan alam.

Namun, Wahyu juga mencatat kendala akses jalan yang terbatas. "Jalan menuju pantai hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Kendaraan roda empat harus parkir di luar dan melanjutkan perjalanan dengan minicar," jelasnya.



Pantai Wisata Rembat menjadi contoh keberhasilan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan destinasi wisata yang bermanfaat bagi ekonomi lokal. Dengan dukungan semua pihak, pantai ini berpotensi menjadi ikon pariwisata di Kabupaten Indramayu. (Wira/Atin)

0 comments:

Posting Komentar