Program Revitalisasi Tambak di Pantura: Kunci Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan di Indramayu

Media Buser Presisi

Media Buser Presisi
Ungkap Fakta Melalui Berita

Berita Terkini

Di Hari Kedua, Pesantren ABH Angkatan 3 Polresta Cirebon Beri Keterampilan Pembuatan Es Lumut

Cirebon – Hari kedua kegiatan Pesantren ABH Angkatan 3 Polresta Cirebon yang digelar pada Selasa (11/3/2025) memberikan pengalam...

Postingan Populer

Rabu, 12 Maret 2025

Program Revitalisasi Tambak di Pantura: Kunci Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan di Indramayu

Indramayu - Pemerintah Kabupaten Indramayu memberikan dukungan penuh terhadap program revitalisasi tambak di kawasan Pantai Utara (Pantura), yang dipelopori oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Program ini bertujuan untuk mengembangkan perikanan budidaya yang berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, dengan fokus pada empat kabupaten yang menjadi lokasi utama.

Tinggal Hermawan, Direktur Perikanan Air Laut, menjelaskan bahwa revitalisasi ini sangat diperlukan karena banyak tambak di Pantura yang sudah tidak produktif dan tidak menguntungkan. Pencemaran air yang tinggi telah menjadikan budidaya udang berisiko besar, sehingga pemerintah berinisiatif mengganti komoditas utama dengan nila salin, yang lebih tahan terhadap kondisi lingkungan setempat.

Pada tahap awal, program ini akan dimulai di lahan negara yang tersedia di empat kabupaten, termasuk Indramayu. Total area yang diusulkan untuk pemanfaatan mencakup kawasan hutan dan tanah timbul seluas 20 hektare. Diharapkan pemanfaatan lahan ini bisa memberikan dampak positif langsung bagi masyarakat sekitar.

Tinggal Hermawan juga menambahkan bahwa revitalisasi tambak ini akan membuka berbagai peluang ekonomi, mulai dari pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), peningkatan lapangan kerja, hingga pengembangan infrastruktur seperti akses transportasi, telekomunikasi, pendidikan, dan jaringan listrik. Program ini juga diperkirakan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Di Kabupaten Indramayu, pemerintah merencanakan pengembangan kawasan tambak modern dalam bentuk blok-blok seluas 1.000 hektare per wilayah. Proyek ini akan dimulai dengan pembangunan empat blok di tiga kecamatan: Cantigi, Pasekan, dan Losarang. Keberhasilan proyek ini akan sangat bergantung pada kerjasama antara masyarakat dan pemerintah daerah.

Bupati Indramayu, Lucky Hakim, menyoroti tantangan utama yang mungkin timbul, yaitu potensi terjadinya culture shock di kalangan masyarakat, terutama karena lokasi tambak modern ini berada dekat dengan kawasan industri. Oleh karena itu, pendekatan persuasif dan sosialisasi yang tepat kepada masyarakat sangat penting agar mereka memahami manfaat jangka panjang dari program ini.

Pemerintah Kabupaten Indramayu juga menekankan pentingnya keterlibatan tenaga kerja lokal dalam proyek ini. Selain itu, kawasan tambak akan dikembangkan dengan memastikan tidak ada tumpang tindih dengan kawasan industri untuk menghindari potensi konflik. Dengan strategi ini, diharapkan program revitalisasi dapat berjalan lancar dan diterima dengan baik oleh masyarakat setempat.

Revitalisasi tambak Pantura direncanakan dimulai pada tahun 2025, dengan target operasional penuh pada pertengahan 2026, yang akan menghasilkan 80 ton nila salin per tahun. Jika proyek ini berjalan sesuai rencana, pada tahun 2028, kawasan tambak ini akan menjadi pusat perikanan budidaya unggulan di Indonesia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, Edi Umaedi, menyampaikan bahwa banyak tambak saat ini menghadapi berbagai masalah, mulai dari penurunan kualitas lahan hingga kekurangan pasokan pakan. Program ini diharapkan bisa memberikan solusi konkret bagi masyarakat pesisir, dengan harapan menciptakan kepastian pendapatan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Bambang Nariyono, Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan, menegaskan bahwa revitalisasi tambak Pantura bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan juga langkah strategis untuk membangun ekonomi berbasis perikanan yang kuat dan berkelanjutan.

"Ini adalah kesempatan langka yang tidak semua daerah dapatkan dari pemerintah pusat. Kita harus memanfaatkan momentum ini sebaik-baiknya demi kesejahteraan masyarakat," ujar Bambang menutup pembicaraan.

Dengan berbagai peluang ekonomi dan manfaat jangka panjang yang ditawarkan, revitalisasi tambak Pantura menjadi harapan baru bagi masyarakat pesisir dan langkah maju dalam membangun perikanan budidaya yang lebih berkelanjutan di Indonesia. (Wira)

0 comments:

Posting Komentar