Wonosobo - Komando Distrik Militer (Kodim) 0707/Wonosobo bersama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) terjun langsung ke sawah-sawah untuk menyerap gabah dari petani. Langkah ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menjaga cadangan beras nasional.
TNI mendapat tugas mendampingi Bulog mencari gabah ke petani melalui Program Percepatan Penyerapan Gabah/Beras," ujar Pasi Ter Kodim 0707/Wonosobo, Kapten Inf Iwan Nafarin, saat ditemui di lokasi, (14/3/2024).
Program ini menargetkan penyerapan 939 ton Gabah Kering Panen (GKP) dan 2.005 ton beras pada bulan Maret 2025. Hingga saat ini, realisasi yang tercapai adalah 42,367 ton GKP dan 142,950 ton beras.
Kepada para petani, Gapoktan atau siapa saja yang saat ini sedang panen padi diharapkan bisa menjual gabahnya ke Bulog. Dijamin aman, harga kompetitif dan langsung dibayar setelah ditimbang dan dilaporkan. Uang akan masuk ke rekening petani serta tidak ada potongan apapun" kata Pasi Ter
Tim Penjembut Gabah Bulog Wonosobo, Ihsan, menjelaskan bahwa Bulog membeli gabah langsung dari petani dengan beberapa persyaratan. Petani yang ingin menjual gabahnya harus melapor ke Bulog 3-7 hari sebelum panen dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan nomor rekening. Saat panen, gabah harus berada di lokasi yang siap diangkut.
Semua gabah kami beli, kecuali gabah merah, hitam, dan beras ketan. Harga pembelian yang ditetapkan adalah Rp 6.500 per kilogram dengan kadar air antara 28-33 persen. Gabah lebih kering lebih bagus," kata Ihsan.
Langkah ini diharapkan dapat membantu petani mendapatkan harga yang lebih baik untuk hasil panen mereka. Selain itu, penyerapan gabah oleh Bulog juga penting untuk menjaga stabilitas pasokan beras nasional.
Kodam salah satu petani Desa Mungkung Kalikajar yang menjual gabah ke Bulog menyampaikan "sangat senang dan terbantu dengan adanya program penyerapan gabah yang dibeli oleh Bulog di sawah. Apalagi dengan harga Rp 6.500 itu sangat membantu petani"
Pendim0707
0 comments:
Posting Komentar