Indramayu Bergejolak: STI Tuntut Reforma Agraria, BPN Dinilai Gagal Menyelesaikan Masalah Tanah

Media Buser Presisi

Media Buser Presisi
Ungkap Fakta Melalui Berita

Berita Terkini

Kunjungan Ono Surono ke Samsat Indramayu: Optimalkan Potensi Pajak untuk Pembangunan Daerah

Buserpresisi.com, Indramayu - Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono, mengunjungi Samsat Indramayu pada Kamis, 16 Januari 2025, untuk memba...

Postingan Populer

Kamis, 16 Januari 2025

Indramayu Bergejolak: STI Tuntut Reforma Agraria, BPN Dinilai Gagal Menyelesaikan Masalah Tanah

Indramayu — Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Serikat Tani Indramayu (STI) menggelar aksi demonstrasi, menuntut Badan Pertanahan Nasional (BPN) Indramayu segera menjalankan reforma agraria. Aksi dimulai di depan kantor BPN Indramayu dan berlanjut ke Kejaksaan Negeri Indramayu, Kamis (16/1).

Tuntutan mereka jelas: BPN harus bertindak lebih tegas dalam menyelesaikan masalah agraria di wilayah ini, mengingat daerah lain sudah mulai menjalankan reforma agraria dengan sukses. Korlap STI, Hendrik Sunanta, menegaskan bahwa BPN Indramayu selama ini terkesan menutup mata terhadap permasalahan agraria yang kian mendera masyarakat tani.

"Indramayu tidak pernah mendapat perhatian serius dari BPN. Jangankan menyelesaikan konflik agraria, pendataan saja tidak pernah dilakukan. Padahal, itu adalah tugas utama mereka," ujar Hendrik dengan nada penuh kekecewaan.

Aksi yang melibatkan ratusan massa ini menunjukkan kekesalan yang mendalam dari petani setempat, yang merasa terabaikan oleh lembaga yang seharusnya melindungi hak-hak tanah mereka. Namun, meski ribuan suara sudah bergema di depan kantor BPN, pihak berwenang sama sekali tidak terlihat merespons. Petugas BPN bahkan menghindar dari konfirmasi media, menambah ketegangan yang terjadi.

"Kami sudah berkali-kali mengingatkan, tapi BPN Indramayu tetap diam. Jika mereka tidak segera mengambil tindakan, kami tidak akan segan untuk turun ke jalan lagi dengan massa yang lebih besar," Pungkas Hendrik.

Tuntutan reforma agraria yang diangkat oleh STI menjadi sorotan penting, terutama di tengah kesenjangan antara kebijakan pusat dan realitas di lapangan. Masyarakat pun semakin merasa bahwa BPN Indramayu telah gagal menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, padahal di wilayah lain sudah ada kemajuan yang signifikan.

Aksi ini tidak hanya memperlihatkan ketegangan antara masyarakat tani dan BPN, tetapi juga menciptakan potensi kontroversi besar terkait keberhasilan reforma agraria di Indonesia. Apakah BPN Indramayu akan terus mengabaikan suara rakyat, atau akan ada perubahan yang konkret dalam waktu dekat? Hanya waktu yang akan menjawab. (Dimas)

0 comments:

Posting Komentar