Indramayu - Pemerintah Provinsi Jawa Barat sukses menggelar acara Riksa Budaya dan Festival Mangga yang berlangsung meriah di Kabupaten Indramayu, pada Senin (02/12/2024). Kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan budaya serta potensi unggulan daerah, terutama komoditas mangga, sukses menarik perhatian ribuan pengunjung.
Acara dimulai dengan dialog budaya yang menghadirkan materi Penguatan Nilai Budaya Penggunaan Bahasa Daerah Dermayu, diikuti oleh ratusan pelajar dari SMA/SMK se-Indramayu. Kemudian, acara dilanjutkan dengan penampilan seni yang memukau, seperti Tari Topeng Kelana yang dibawakan oleh pelajar SLB, serta kidung memitu, tembang dolanan anak salimpetan, dan ula-ula kelabang yang melibatkan lebih dari 200 pelajar SD. Semua penampilan ini berhasil menyuguhkan kekayaan budaya Indramayu yang sarat makna.
Salah satu momen paling dinantikan dalam festival ini adalah panen mangga bersama, di mana pengunjung berkesempatan untuk memetik mangga langsung dari gunungan yang telah disiapkan panitia. Indramayu, yang dikenal sebagai salah satu sentra penghasil mangga terbesar di Indonesia, memamerkan beragam jenis mangga unggulan seperti gedong gincu, harum manis, cengkir, agrimania, dan banyak lagi.
Tak hanya itu, berbagai kesenian lokal turut mengisi acara, seperti Tari Topeng Kelana Udeng Dermayu, Parikan, Tari Randu Kentir, Tari Sintren, Berokan, hingga pertunjukan musik tarling. Pada malam hari, acara semakin meriah dengan penampilan Gong Renteng serta kolaborasi sandiwara dan wayang kulit yang memukau ribuan pengunjung.
Festival ini juga menjadi ajang promosi bagi produk-produk ekonomi kreatif (ekraf) hasil karya masyarakat Indramayu. Stan pameran yang menampilkan berbagai produk lokal, mulai dari kerajinan tangan, batik khas Indramayu, hingga olahan mangga seperti dodol dan sirup, dipadati pengunjung yang antusias untuk membeli produk berkualitas sekaligus mendukung UMKM daerah.
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Plh. Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan, Dodo Suhendar, Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk memperkuat jati diri, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa budaya adalah kekuatan pemersatu yang sangat penting di tengah arus globalisasi yang berpotensi mengikis identitas lokal. "Mangga Indramayu adalah aset berharga yang harus kita jaga dan kembangkan," ujar Bey Machmudin.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu, Aep Surahman, berharap bahwa melalui kegiatan ini, budaya Indramayu akan terus berkembang dan tetap relevan, serta potensi mangga sebagai ikon Kabupaten Indramayu dapat terus menembus pasar domestik dan internasional.
Festival ini membuktikan bahwa Indramayu tidak hanya kaya akan budaya, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang besar. Kegiatan ini diharapkan dapat semakin memperkenalkan keindahan dan kekayaan Indramayu kepada dunia, sekaligus memperkuat eksistensi budaya dan ekonomi lokal di tengah persaingan global. (Wira Hadiyono)
0 comments:
Posting Komentar