Palangkaraya, Kalimantan Tengah - 14 November 2024
Situasi di Kalimantan Tengah mendadak ramai diperbincangkan setelah percakapan WhatsApp dari sejumlah oknum pegawai Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng yang datang ke lokasi PT Sanur Hasta Mitra Bersama menjadi viral. Publik terkejut dan mempertanyakan apa yang terjadi di balik kedatangan tiga pegawai kehutanan tersebut, terutama setelah sikap mereka yang terkesan "kebakaran jenggot" saat nama dan foto mereka dimuat dalam pemberitaan.
Peristiwa ini bermula ketika seorang wartawan menerima panggilan dari nomor tak dikenal yang, setelah diselidiki, ternyata berasal dari pegawai Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng. Wartawan yang tidak ingin disebutkan namanya ini menyatakan dirinya dikejutkan oleh sikap salah satu oknum pegawai kehutanan berinisial “D,” yang merasa keberatan atas pemuatan foto mereka di area PT Sanur Hasta Mitra Bersama. Menurut oknum tersebut, mereka hanya melakukan kunjungan rutin dan tidak berniat berurusan langsung dengan perusahaan tersebut.
Tuduhan Sebar Foto dan Protes Pegawai Kehutanan
D dalam percakapan tersebut menyampaikan ketidaknyamanannya atas tudingan dari pihak perusahaan PT Sanur Hasta Mitra Bersama yang menuduhnya menyebarkan foto kedatangan mereka. Ia berkilah bahwa kunjungan tersebut bukan untuk menemui pihak perusahaan, melainkan untuk menjalankan tugas pengawasan. Namun, fakta di lapangan justru menunjukkan sebaliknya. Wartawan yang hadir di lokasi menyebutkan bahwa ketiga oknum pegawai kehutanan ini bahkan berfoto bersama dengan salah satu perwakilan PT Sanur Hasta Mitra Bersama yang bernama Saroha, yang diketahui merupakan penerima kuasa dari perusahaan tersebut.
Bahkan, salah satu pegawai kehutanan berinisial “El” yang juga berada di lokasi turut merasa keberatan dengan pemberitaan yang memuat fotonya. El sempat menelepon wartawan dan menggunakan nada tinggi, mengungkapkan kemarahannya serta menuntut agar foto dan pemberitaan tersebut dihapus.
Pertanyaan Bertubi-tubi dari Tim Investigasi Buser Presisi
Insiden ini menarik perhatian tim investigasi Buser Presisi yang segera mengajukan pertanyaan beruntun kepada El. Tim investigasi dengan tegas mempertanyakan alasan El yang terkesan sangat keberatan atas pemberitaan tersebut. Beberapa pertanyaan tajam yang dilontarkan antara lain adalah, “Anda bertugas di bagian apa?”, “Mengapa Anda begitu emosional terkait pemberitaan ini?”, dan “Apa hak Anda untuk meminta agar foto dan berita tersebut dihapus?”
Ketua tim investigasi Buser Presisi, yang terjun langsung dalam investigasi ini, turut mengungkapkan kecurigaannya. Ia mempertanyakan alasan oknum pegawai kehutanan tersebut sampai harus menemui pihak perusahaan jika memang hanya menjalankan tugas pengawasan satwa liar di area tersebut. “Jika memang kunjungan ini bertujuan untuk memantau satwa liar, kenapa mereka harus datang ke lokasi PT Sanur Hasta Mitra Bersama?” tanyanya.
Permintaan Pemeriksaan dari Kementerian Kehutanan
Tidak sampai di situ, Ketua Tim Investigasi Buser Presisi pun mendesak agar Menteri Kehutanan dan Kepala Dinas Kehutanan segera memanggil dan memeriksa ketiga oknum pegawai yang terlihat dalam foto di lokasi PT Sanur Hasta Mitra Bersama. Menurutnya, kehadiran mereka di lokasi tersebut menimbulkan banyak pertanyaan yang harus dijawab. "Kami harap Kementerian Kehutanan segera menindaklanjuti dan memeriksa mereka. Foto-foto dan informasi yang beredar ini seharusnya diperjelas agar publik tidak bertanya-tanya tentang kebenaran di balik kunjungan tersebut," tegasnya.
Kadis Kehutanan Belum Berikan Tanggapan Resmi
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Dinas Kehutanan, Agustan, belum memberikan respons atas pemberitaan yang tengah viral ini. Banyak pihak berharap agar Dinas Kehutanan segera menanggapi dan memberikan penjelasan atas kehadiran pegawai mereka di lokasi PT Sanur Hasta Mitra Bersama, terutama mengingat reaksi para oknum pegawai yang terkesan menutupi sesuatu.
Kasus ini tidak hanya mencuatkan kejanggalan terkait tindakan pegawai Dinas Kehutanan tetapi juga memicu kecurigaan di masyarakat. Apakah benar kunjungan tersebut sekadar tugas pengawasan, atau ada agenda tersembunyi yang melibatkan pihak perusahaan? Hingga kini, masyarakat masih menantikan tanggapan dan klarifikasi dari pihak Dinas Kehutanan serta pihak-pihak terkait lainnya.
Penulis: Irawatie
Tim Buser Presisi Kalteng
0 comments:
Posting Komentar