Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Indramayu, bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Hutan Makmur, menggelar acara syukuran sekaligus upacara adat sedekah bumi di petak 25d Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cikamurang, pada Rabu (16/10). Acara ini diadakan menjelang dimulainya penggarapan lahan tumpangsari, sebagai bentuk pelestarian budaya dan kearifan lokal masyarakat yang diwariskan oleh nenek moyang.
Hadir dalam acara tersebut Asper BKPH Cikawung Hendri Yana Yuhana beserta jajaran, Ketua LMDH Hutan Makmur Karli, Kepala Desa Cikawung Sept Rahayu, Kepala Desa Jati Mulya Rastim, serta tokoh masyarakat dan agama setempat.
Hendri Yana Yuhana menyatakan bahwa upacara sedekah bumi adalah tradisi rutin masyarakat penggarap hutan. "Kami menghormati adat dan budaya sebagai warisan leluhur, dan mendukung acara ini untuk mempererat silaturahmi antara Perhutani dan masyarakat. Selain itu, kami ingin mensosialisasikan program dan aturan dalam pengelolaan hutan," ungkapnya.
Sept Rahayu, Kepala Desa Cikawung, menjelaskan makna dari upacara ini sebagai permohonan kepada Allah SWT untuk mempermudah dan memberkahi para petani dalam pengolahan lahan. "Kami sangat berterima kasih kepada Perum Perhutani KPH Indramayu yang memberikan peluang kepada masyarakat desa penyangga hutan. Mayoritas warga Cikawung menggarap lahan di kawasan hutan Perhutani dengan sistem tumpangsari," katanya.
Tokoh masyarakat setempat juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada Perhutani dan LMDH Hutan Makmur. "Acara adat sedekah bumi ini merupakan warisan nenek moyang, dan bertujuan untuk melestarikan kearifan lokal di Indramayu, serta mencari keberkahan dari Allah SWT," pungkasnya.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang syukuran, tetapi juga sebagai upaya untuk menjaga hubungan harmonis antara masyarakat dan alam, sekaligus melestarikan tradisi yang kaya akan nilai-nilai budaya. (Wira Hadiyono)
0 comments:
Posting Komentar