Keanehan Bantuan Provinsi dan Kualitas Proyek Rabat Beton di Desa Juntinyuat Memicu Kecurigaan

Media Buser Presisi

Media Buser Presisi
Ungkap Fakta Melalui Berita

Berita Terkini

Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan "Nia Kurnia Sari" Berhasil Ditangkap Editor Ilmiatun nafia—September 19, 2024

SUMBAR  -  Pelarian Indra Septiarman, tersangka kasus tewasnya Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan di Kabupaten Padang ...

Postingan Populer

Minggu, 08 September 2024

Keanehan Bantuan Provinsi dan Kualitas Proyek Rabat Beton di Desa Juntinyuat Memicu Kecurigaan

Pemerintah Desa Juntinyuat, Kecamatan Junti, Kabupaten Indramayu, tengah menjadi sorotan terkait dugaan kejanggalan dalam penerapan Bantuan Provinsi (Banprov) tahun 2024. 

Masalah ini bermula dari proyek pembangunan rabat beton yang dilaksanakan pada Kamis, 5 September 2024, di Gang Kuwu Giro. Proyek ini menghabiskan anggaran sebesar Rp. 83.750.000, dengan volume 351,88 m x 1,4 m x 0,1 m. Namun, ada kejanggalan yang mencuat: pada papan informasi pekerjaan, disebutkan bahwa dana untuk proyek tersebut berasal dari Banprov. Akan tetapi, saat tim media mengonfirmasi Sunarto selaku Kepala Desa Juntinyuat melalui aplikasi WhatsApp, ia menyatakan bahwa proyek tersebut menggunakan dana talangan karena dana Banprov belum cair.

"Ngubungi si pengelola bae kuen kuh banprov, banprove durung turun kuen kuh dana talangan. (Ngubungi si pengelola saja itutuh banprov, banprov-nya belum turun,jadi ini dana talangan)." Jelas kepala desa juntinyuat

Lebih lanjut, ada kekhawatiran mengenai kualitas pekerjaan. Beberapa warga setempat, yang enggan menyebutkan nama, menganggap pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan standar. Mereka mengamati bahwa begisting tanah digali agar beton dapat lebih mudah dipasang, padahal seharusnya untuk pekerjaan dengan dasar paving blok, begisting tidak perlu ditanam atau digali. Hal ini berpotensi mengurangi ketebalan beton dari yang tertera di papan informasi.

"Untuk pekerjaan dengan dasar paving blok, begisting seharusnya tidak perlu ditanam atau digali. Ketebalan beton seharusnya disesuaikan dengan informasi di papan, namun dengan begisting yang ditanam, ketebalan beton bisa berkurang," kata seorang warga.
Menanggapi isu ini, Inspektorat Kabupaten Indramayu dan dinas terkait diharapkan segera turun tangan untuk memeriksa dan mengevaluasi pekerjaan pembangunan rabat beton di Desa Juntinyuat. Dugaan adanya pelanggaran prosedur dan penggunaan dana talangan menuntut klarifikasi dan tindakan lebih lanjut.
(Wira Hadiyono)

0 comments:

Posting Komentar