Rokan Hulu Pasir Pangaraian kedatangan DLH dari propinsi Riau ke Rokan Hulu yang akan meninjau kerambah ikan masyarakat yang berada di perladangan milik masyarakat tepatnya di aliran anak sungai siabu sumbek.
Sebelumnya masyarakat sangatlah bangga dengan kedatangan DLH, harapan masyarakat ingin mendapat ke Adilan atas pencemaran limbah Pabrik Kelapa Sawit PT Sumatra Karya Agro yang diduga membuang limbah sembarangan sehingga kerambah masyarakat yang berisi Ikan tersebut mati dan punah semuanya,
Namun Malang tak terhindarkan. Anggota DLHK Propinsi Riau Canra Hutasoit Meng hujat beberapa pertanyaan dan mengancam anggota Kelompok tani yang membangun krambah bersusah payah di lahan pribadi yang tidak ada sama sekali bantuan pemerintah ataupun dari pihak mana pun dengan niat kerambah tersebut bisa mendongkrak ekonomi masyarakat,
"Adapun Yang bertugas menjaga krambah ikan itu yang berinisial JK menyampaikan ke rekan rekannya, Saya merasa tertekan atas perlakuan DLHK Candra Hutasoit beliau mendesak saya bukan atas kebocoran limbah PKS PT Sumatera Karya Agro, malah Candra Hutasoit Mendatangi saya di Gubuk kami ini pada hari Minggu tanggal 4 Agustus 2024.
Sembari DLH bertanya berapa lama Keramba ikan ini kalian buat, kenapa kebun karet di tumbang, berapa harga bibit ikan kalian beli, dan berapa ukuran keramba itu, semua bon pembelian coba di tunjukkan, dimana goni pakan ikan itu, kenapa makanan ikan ini kecil, dan kalau jawaban saudara salah dari kesaksian saudara yang bohong, saudara akan di pidanakan, sebut di Candra Hutasoit itu kepada pemilik keramba.
Semua pertanyaan yang bisa saya jawab hanya mulai airnya hitam sejak Jumat tggal 2 Agustus 2024 jamnya tidak ingat dan pada tengah malam Bauk air itu menyengat Bauk, saya lihat ikan mulai stres dan sekitar jam lima langsung saya hubungi pengurus koperasi kelompok kami.
Sekitar jam 6 pagi melihat ikan ikan itu sudah mulai bergelimpangan sehingga pengurus kelompok bersama merasa bingung harus berbuat apa, dan pada siang hari DLH kabupaten datang mengambil air sampel, dan kami juga di anjurkan pengurus mengambil sampel lengkap di vidiokan beserta waktu tanggal kejadiannya.
Saya menduga Candra Hutasoit itu Adalah DLHK Perusahaan Pabrik Kelapa Sawit PT Sumatra Karya Agro, Bukan DLHK propinsi Riau yang Asli, kalaulah memang benar Candra Hutasoit itu Asli dari pemerintah seharusnya Beliau itu Melihat kolam yang melimpah sehingga limbah PKS PT Sumatera Karya Agro itu Sampai ke kerambah kami.
Banyaknya ikan peliharaan kami pada mati dan gagal panen, kami bersama Sekuriti bersama humas PT SKA Rido bersama rekan kelompok tani beberapa orang sudah melihat dari adanya bocornya limbah PKS PT SKA yang kebetulan beberapa karyawan pada hari kamis tanggal 3 Agustus memperbaikinya dan kami di larang lebih dekat lagi, kami hanya di ijinkan melihat dari kejauhan oleh Securiti dan Rido sebut JK.
Dengan adanya kepincangan dan kejanggalan perilaku yang di sebut DlHK propinsi yang mendatangi kami gubuk derita kami bersama personil pabrik PT Sumatra Karya Agro dan langsung mengintimidasi salah satu kelompok tani yang berada di Sei kuning kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu Riau, Diminta Kepada Pemerintah Propinsi Riau adar mencopot Candra Hutasoit.
Dengan jabatannya terbukti adanya pakta di lapangan bukan menunjukan pemerintahan perduli pada rakyat kecil, malah diduga sekongkol dengan perusahaan PT Sumatra Karya Agro untuk menutup nutupi Kebocoran limbah pabrik tersebut sehingga ribuan ikan mati akibat air yang di cemari
Redaksi// Keling/ Dominguez.
Jurnalis Intivistigasi
Husin tanjung
0 comments:
Posting Komentar