Belilik/Bateng-, Lagi lagi Oknum Wartawan mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan, saat melakukan konfirmasi di kediaman bos AK pengusaha roti di kelurahan Air Mawar Pangkalpinang yaitu salah satu pemilik lahan sawit diduga Hutan Produksi ( HP) di Desa Belilik Bangka Tengah ( Bateng ) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (29/05/24).
Peristiwa itu, saat awak media dari IBI ( Investigasi Bhayangkara Indonesia) dan Media CBN (Cakrabhayangkaranews) berencana melakukan konfirmasi ke Bos AK terkait kepemilikan Kebun Sawit tersebut tiba- tiba di usir paksa oleh Bang Jago.
Kepada media ini, Dua wartawan mengaku terkejut lantaran mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan diduga orang kepercayaan bos Roti.
” Kamu mau apa, sana pergi kalau mau tanya soal perizinan sudah diurus, kalau kamu perlu tanya saja sama Tomi orang kehutanan,” kata wartawan menirukan ucapan Bang Jago kepada dirinya.
Perkara pemanfaatan Hutan Produksi yang ada di Desa Belilik Tim media terus mencari informasi ke Kepala Desa, Kepala Dusun, tokoh masyarakat serta warga.
Salah warga mengaku, selain kho Akhiong ada juga oknum lain yang mempunyai kebun sawit di lahan HP .
” Terus terang Bang, saya tidak ada lahan di Hutan Produksi, heran sekali bisa orang luar yang menguasai lahan HP atau HL apa namanya kurang paham kok bisa dan rata rata cukup luas kita warga Belilik jadi penonton,” ungkapnya dan namanya minta dirahasiakan.
Salain itu, kepada awak media, Bahtiar Hamid yang asli Kelahiran Desa Belilik mengaku, sangat kecewa terhadap oknum warga Belilik sendiri yang sudah jual belikan Hutan Produksi tersebut.
” Yang jelas mereka telah melanggar aturan. Baik yang menjual maupun yang membeli. Sudah jelas itu lahan Hutan Produksi tapi mereka masih memanfaatkan lahan tersebut untuk kepentingan pribadi,” ujarnya .
Lebih lanjut dikatakan, sangat di sesalkan adalah ada beberapa warga Belilik sendiri yang melakukan pembukaan lahan seluas- luasnya dan di jual ke pihak luar.
“Ini yang tidak boleh. Apa jadinya lahan negara seluas mungkin dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Adanya peran Pemdes dan Dinas Kehutanan yang kurang peka dan kontrol terhadap lahan HP tersebut. Kerugian besar untuk masyarakat Belilik itu sendiri. Sehingga nanti jadi penonton di rumah sendiri,” terangnya.
Lebih lanjut disampaikan Hamid, Coba kalau tata kelola lahan HP dimanfaatkan masyarakat itu sendiri dengan membuka perkebunan sawit tidak lebih dari 2 hektar. Dengan sistem dan tata yang baik akan membuat masyarakat itu sejahtera.
“Sebagai putra daerah Belilik yang di lahir kan di Belilik tentu sangat kecewa dengan olah oknum warga Belilik dengan menjual lahan HP tersebut tidak memikirkan dampak buat anak cucu mereka,” pungkas Hamid.
Sementara itu, Kepala Desa Belilik Sudarwan saat dikonfirmasi terkait perihal lahan HP tersebut belum memberikan tanggapan. Begitu juga Heri yang merupakan Kepala Dusun hingga berita ini di turunkan belum juga memberikan keterangannya.
Setelah dipublikasikan redaksi terus berupaya lakukan konfirmasi ke pihak-pihak terkait. (Tim)
0 comments:
Posting Komentar